Sekolah dan Pekerjaan menbuat kita harus terpisah sementara dari orang tua. Kos adalah pilihan. Bahkan, karan kasihan melihat Bapak sering kesulitan mencarikan kendaraan, di usia 15 saya hamper saja kos dekat sekolah.
Awalnya saya sama sekali
tidak sedih. Justru senang bukan main, karena mikir akan bebas, jauh dari
pengawasan orang tua. Maklum ABG. Tapi, tidak samapai 24jam, kegembiraan itu
sirna. Kangen rumah dan suasana rumah yg asing menbuat saya menangis semalanam.
Hu…hu…hu.. ternyata masih terlalu dini buat saya jadi anak kos.
anak kos kosan |
Tahun berikut nya , masuk
SMU saya dititipkan tinggal di tempat kos di rumah seornag tante. Di depan saya
, ibu dan tante saya bersepakat untuk tidak membiarkan saya ‘keluar’, jika itu
bukan hal yg sangat mendesak. Ibu takut saya jadi liar di masa puber katanya.
Hmm… Saya cemberut. Benar saja,
untuk menghadiri pesta ulang tahun teman , saya harus di jemput teman sekelas,
baru Tante percaya. Kalo belajar kelompok , iya lebih suka saya mengajak temen
tamen ke rumah dari pada saya yg keluar ruamh. Tapi, katanya, tidak boleh rebut.
Lha, mana bisa! Di usia usia ini aka nada saja hal yg menbuat kita cekikikan.
Klao sudah begini, tentu saja
tante langsung berdehem dari ruang TV. Sejak itu, tak satu pun teman saya yg
mau kalo di ajak belajar kelompok di ruamh. Puber dan keinginan tidak mau dikekang
menbuat Tante kewalahan mengurusi saya. Dari rumah izin mengerjakan tugas
kelompok.
Tapi, tante mendapati saya
lagi makan bakso rame rame dengan teman satu sekolah. Untungnya muka merah saya tertutup rasa pedas dari bakso
itu. Ha…ha…ha…
Pernah suatu kali tante ke
luar kota untuk 3 hari. Itu janji nya. Hmm… otak puber saya mulai bekerja. Saya
menyusum rencana untuk mengundan teman satu kelas ngumpul di rumah.
Meski tante sudah mewanti
wanti, saya tidak boleh menerima tamu. Apes! Ternyata, tante batal pergi, dan tampa pemberitahuan. Tebak sendiri, lagi cekikikan di kamar dengan teman teman,
tiba tiba tante sudah ada di depan pintu!
Begitu semua teman pergi,
saya pun jadi terdakwa tampa pembela maupun saksi. Selama tiga hari tante
mendiamkan saya. Hukuman yg sama sekali tidak enak.
Tidak kapok, suatu kali
saya izin untuk latihan nyanyi, padahal kaki melangkah ke acara ulang tahun
teman. Memang hukum karma berlaku. Saya jatuh dari motor akibat mengejar jam
malam. Kebohongan pun terbongkar. Tante marah besar!
Besok nya ia mengadu ke
pada ibu saya berjanji untuk tidaj akan mengulangi perbuatan
jelek itu. Tapi saya berubah? Tentu saja tidak.
Lepas SMU, ibu melepas
saya kos di kota lain yg pilihan universitasnya lebih banyak. Suasana rumah
sangat ramai. Penghuni dating dari berbagai daerah dan kuliah di universitas yg
berbeda. Saya dan teman sekamar sama sama
barasal dari Sumatra.
Karana merasa senasib,
tidak jarang saya berbagi makanan. Atau, ketika kitiman uang untuk nya telat,
saya pun meminjamkan nya. Awal nya sih asik asik aja. Tapi hubungan kami rusak
ketika dia menbanbil uang tampa izin. Saya marah bukan main, dan landsung
menutuskan pindah. Dipikir-pikir sekarang saya menyesal karena tahu ia tidak
jahat. Ketidakmanpuan ekonominya yg menbuat nya nekat. Map, ya, teman…
TUKANG GOSIP
Pernah di suatu sore hari,
salah satu teman mengajak bergosip. Katanya, teman sekamar nya suka menyucikan
baju pacarnya, dan gara gara itu pula lahan jemuran jadi sempit. Saya pun
terpancing, ikut nyerocos.
tukang gosipin orang |
Nama nya perempuan…toh, yg
di gosipkan sedang keluar rumah. Saya salah besar. Ternyata, iya sedang
tidurdan mendengar kami menggosipkan diri nya, dan keluar dari kamar nya…
Memang seru jadi kank kos
nya..
Daftar Reseller, Lalu Cek Email kamu Harga Reseller langsung dikirimkan. |
Cara Belanja: Email ke orderbajucouple@gmail.com
Sebutkan :
nama :
email :
no hp :
KODE barang:
Ongkos kirim silahkan lihat disini: http://www.tarifjne.com/daftar/regular/jakarta
Rekening pembayaran ke:
BCA & Mandiri A/n Hendy Suprapto
0 komentar:
Posting Komentar